Demak – Seorang anak berusia 10 tahun ditemukan meninggal dunia karena tenggelam saat memancing di Pintu Air sungai Dolok Desa Kebonbantur, Kecamatan Mranggen. Hal ini diduga karena korban yang semuanya warga Desa Kebonbatur tidak dapat berenang, Selasa (22/12/2020).

 

Kejadian bermula saat korban AG (10), bersama temannya GL (9) dan DF (10) pergi ke Pintu air untuk memancing, sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka pergi dengan menggunakan 2 alat pancing untuk memancing.

 

Menurut keterangan korban selamat, GL (9) dan DF (10), ketiganya memancing di pinggiran tanggul pembatas tepian sungai. Akan tetapi, saat memancing, kail milik korban AG (10) tersangkut sampah batang bambu, sehingga AG (10) berusaha menariknya.

 

“Saat mau menarik kail, AG (10) terpeleset dan jatuh tenggelam ke sungai. Kami secara spontan berusaha menolongnya. Tetapi kami juga ikut tenggelam,” ungkap DF, korban selamat.

 

 

Saat ketiganya tenggelam, seorang sopir truk yang sedang melintas, melihat ada 3 orang anak yang tenggelam. Sehingga dengan cepat ia meminta tolong ke warga sekitar dan mereka pun berusaha menolong ketiga korban.

 

Mendengar kabar tersebut, Babinsa Koramil 12/Mranggen Kodim 0716/Demak Sertu Sucipto langsung menuju lokasi kejadian. Dia pun ikut melakukan pencarian bersama warga.

 

“Ada 10 orang warga yang masuk ke sungai untuk menolong. Kedua rekan korban dapat diselamatkan, tetapi korban AG tidak ditemukan,” kata Sertu Sucipto di lokasi kejadian.

 

Karena beberapa jam pencarian warga tidak membuahkan hasil, akhirnya warga menghubungi tim SAR gabungan. Mereka terdiri dari BASARNAS Jateng dan BPBD Demak, TAGANA, Koramil 12/Mranggen, Polsek Mranggen dan relawan Anglingkusumo.

 

“Sekitar Pukul 16.20 tim SAR tiba di lokasi kejadian, dan langsung melakukan pencarian dengan menggunakan 1 perahu karet LCR dan 4 alat penyelam,” terang Sucipto.

 

Setelah tim gabungan menyusuri kedalaman pintu air, akhirnya korban AG (10) ditemukan dengan keadaan sudah meninggal dunia.

 

“Sekitar pukul 17.40 WIB korban AG (10) ditemukan oleh tim SAR dengan keadaan meninggal dunia,” tandasnya.

 

Sertu Sucipto berharap, kepada para orangtua agar selalu memperhatikan dna mengawasi anak, memberikan nasehat dengan baik, sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.