Demak - Hujan yang mengguyur Kabupaten Demak, beberapa hari terakhir, khususnya di wilayah Kecamatan Mranggen membuat sejumlah tempat mengalami banjir. Bahkan tidak sedikit rumah warga yang kemasukan air.


Salah satu pemukiman warga yang terdampak yakni Perum Batursari Asri, yang terletak di perbatasan antara Desa Mranggen dan Desa Batursari.


Kuslan (51), salah satu warga setempat mengatakan, wilayah perumahan Perum Batursari Asri merupakan pemukiman langganan banjir.


Menurutnya ada 2 penyebab utama, yakni manakala hujan deras, air dari perumahan tersebut, susah mengalir ke sungai yang berada tepat di depan gapura masuk perumahan. Terlebih perumahan tersebut merupakan daerah cekungan.


"Ya karena saluran air (selokan) di perumahan sini sangat kecil, sehingga saat hujan lebat, air susah mengalir ke sungai," ungkap Kuslan, Senin (04/01/2020).


Penyebab kedua, menurut Kuslan, yakni debet air sungai yang menjadi satu-satunya jalur pembuangan air dari perumahan terus naik. Ini diakibatkan terjadinya hujan lebat di daerah Pucang Gading dan Desa Kebonbatur. Dan juga saluran sungai daerah Desa Waru yang tersendat akibat banyaknya sampah.


Saat air sungai meningkat, air dari perumahan tidak dapat mengalir, bahkan air sungaipun ikut masuk ke kawasan pemukiman warga.


"Saat debet air sungai naik, air dari perumahan sini tidak dapat mengalir. Malahan saat debet air sungai tinggi, air juga mengalir ke pemukiman. Sehingga banjir disini menjadi langganan saat musim penghujan," kata pria yang kesehariannya sebagai seorang penjahit ini.


Hal senada juga diungkapkan Afid NK (36), salah seorang anggota Kodim 0716/Demak yang rumahnya berada di area tersebut. Dirinya mengaku kawasan tersebut merupakan daerah langganan banjir.


Akan tetapi, banjir yang terjadi hanya beberapa jam saja. Manakala debet air sungai sudah mulai menurun, maka banjir di pemukiman tersebut juga berangsur surut.


"Daerah sini memang langganan banjir, tetapi tidak berlangsung lama. Paling sekitar 2 jam air sudah surut," ujarnya.


Menurutnya, banjir yang terjadi hari Minggu (03/01) sore kemarin merupakan banjir terparah selama beberapa tahun terakhir. Ketinggian airnya mencapai 70 cm, sehingga masuk ke rumah warga.


Sebagian rumah di kawasan ini sudah dibangun lebih tinggi dari jalan utama perumahan. Ini untuk antisipasi banjir musiman. Tetapi, ada juga ada beberapa rumah yang tidak ditinggikan, karena masalah ekonomi.


"Walaupun sudah ditinggikan, akibat banjir kemarin sore ini, 80 persen rumah warga kemasukan air," sambungnya.


Atas kejadian ini, dirinya mewakili seluruh warga pemukiman Perum Batursari Asri berharap, pemerintah dapat membantu mengatasi permasalahan banjir musiman di kawasan tersebut.