Demak - Tim tracing dari Puskesmas Wonosalam
1 didampingi Babinsa Koramil 03/Wonosalam Kodim 0716/Demak Kopda Muhammad
Harminto, Bhabinkamtibmas Aipda Joko Siswanto dan Kepdes Sugiman serta Bidan
desa Sri Kuntari melakukan tracing contact keluarga almarhum RK (45) pasien
Covid-19 di Desa Pilangrejo, Kecamatan Wonosalam. Tracing contact ini dilakukan
dalam rangka memutus penyebaran Covid-19, Selasa (09/03/2021).
Sebelumnya, almarhum RK (45) meninggal dunia
di RSI Nahdlatul Ulama Demak pada hari Minggu (28/02/2021) lalu. Dengan
diagnosa terkonfirmasi Covid-19, dengan penyerta hypertensi dan jantung.
Bidan desa Sri Kuntari mengatakan, bahwa
tracing contact dilakukan dengan mencari, menelusuri dan melacak serta mengidentifikasi
orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien Covid-19, guna memutus mata
rantai penyebarannya.
Orang yang dekat dengan pasien, kemungkinan
bisa terkonfirmasi virus, dan berpotensi menyebarkan lagi virus saat berada di
kerumunan. Sebab tak jarang di antara mereka bahkan tak menyadari telah membawa
virus di tubuhnya.
“Untuk itu
kita lakukan tracing kepada keluarga almarhum RK (45) dengan didampingi
pak Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Semoga sukses dan berjalan lancar,” katanya
dalam rapat koordinasi sebelum menuju rumah keluarga pasien di Balai Desa
Pilangrejo.
Dalam pelaksanaan tracing, diawali dengan
menjelaskan tujuan kedatangan tim kepada pihak keluarga almarhum pasien.
Kemudian dilanjutkan dengan pendataan dan tanya jawab antara tim dengan
keluarga almarhum, dalam hal ini istri almarhum, KMD (30).
Babinsa Kopda Muhammad Harminto mengatakan,
kedatangannya bersama tim tracing Puskesmas dalam rangka untuk mendata dan
mengendalikan pergerakan orang yang sudah berpotensi tertular virus.
Dikatakannya, pendampingan dalam pelaksanaan
tracing dan menjadi salah satu prioritas Babinsa di wilayah saat ini, mengingat
TNI dilibatkan dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19.
“Tracing ini merupakan salah satu wujud
sinergi kita di wilayah dalam percepatan penanganan Covid-19,” ujarnya.
Kepada pihak keluarga, Harminto meminta agar
melakukan isolasi mandiri selama 2 minggu. Dengan mengurangi aktifitas di luar
rumah, dan selalu menerapkan protokol Kesehatan dimanapun berada.
Tak hanya itu, dirinya bersama Bidan dan
Bhabinkamtibmas juga menyampaikan bahwa nantinya keluarga almarhum pasien yang
melaksanakan isolasi mandiri akan mendapatkan bantuan sembako dari pihak desa
melalui ADD/DD yang sudah dianggarkan.
“Tracing ini bukan bermaksud mengucilkan
keluarga pasien. Akan tetapi ini sebagai langkah sesuai prosedur tentang
pencegahan penyebaran virus. Sekali lagi, kami sampaikan terima kasih atas
kerjasama dari pihak keluarga pasien. Kami juga sampaikan belasungkawa, semoga
almarhum diterima disisi-Nya. Amin,”
tegasnya.
Terkait bantuan
atau hak bagi keluarga pasien Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri
(Isoman), Kepdes setempat, Sugiman menyampaikan akan membantu warganya yang
melaksanakan isolasi mandiri dengan beberapa bantuan paket sembako.
Dikatakannya,
pihaknya sudah menganggarkan sebagian dari ADD/DD desanya untuk membantu
percepatan penanganan Covid-19 di wilayahnya.
“Nanti kita akan
berikan bantuan bagi keluarga almarhum selama melaksanakan isolasi mandiri.
Dengan ini diharapkan pelaksanaan isolasi mandiri berjalan dengan baik dan
sesuai dengan prosedur yang ada, sehingga meminimalisir penyebaran virus di desa
kami,” tegas Mbah Giman, panggilan akrab Kades Sugiman.
0 Komentar