Demak – Tidak sedikit pasien positif Covid-19 yang
melaksanakan isoman (isolasi mandiri) di rumah yang bebas berkeliaran dan
keluar rumah dengan leluasa. Seakan mereka merasa bahwa dirinya sehat dan tidak
menularkan virus ke orang lain.
Guna mendukung kebijakan isolasi mandiri di rumah bagi
pasien Covid-19, tim Puskesmas Mranggen II bersama Babinsa Koramil 12/Mranggen
Kodim 0716/Demak Serda Somyani dan Bhabinkamtibmas Aipda Mashadi melakukan
tracing pasien warga Desa Wringinjajar, Kecamatan Mranggen, Senin (07/06/2021).
Tracing sendiri merupakan suatu proses pelacakan yang
terdiri dari identifikasi, penilaian dan pengelolaan terhadap seorang yang
telah terpapar penyakit dengan tujuan untuk memutus rantai penularan.
“Putusnya rantai penularan akan dapat mengendalikan
pandemi penyakit menular, termasuk Covid-19. Ketika ada seseorang yang
terinfeksi Covid-19, maka semua orang yang pernah kontak langsung atau erat,
akan diidentifikasi dan diberi informasi,” ungkap Anisa Kusumawati, petugas Puskesmas Mranggen II
disela-sela tracingnya.
Menurutnya, proses tracing ini sangat bergantung pada
kejujuran individu, karena informasi yang diberikan akan menentukan langkah
yang akan diambil selanjutnya terkait testing, treatment, dan karantina.
Ia menjelaskan, ada beberapa kategori yang masuk dalam
tracing, yaitu pernah berhubungan (kontak langsung) dengan orang yang
terinfeksi dari 2 hari sebelum sampai 14 hari setelah ditemukannya kasus. Yaitu
mereka yang berada dalam jarak 1 meter dari pasien Covid-19 selama lebih 15
menit, dan mereka yang pernah kontak fisik langsung dengan kasus covid-19 tanpa
APD.
“Jadi hari ini kita lakukan tracing keluarga pasien SB
(35), yang sedang melaksanakan isoman. Harapan kami, isoman benar-benar
dilaksanakan sesuai prosedur, begitu juga pihak keluarga serumah dan tetangga
terdekat, sampai ada swab tes dari pihak Puskesmas,” tambahnya.
Sementara Serda Somyani, meminta agar pasien benar-benar
patuh dan tidak melakukan kontak dengan orang lain saat melaksanakan isoman, sehingga isoman tidak menjadi klaster
keluarga penyebaran virus.
“Kita dampingi tim Puskesmas dalam tracing, agar berjalan
aman dan lancar, sehingga pasien yang melaksanakan isoman benar-benar mengikuti
prosedur yang sesuai, sehingga isoman tidak dimanfaatkan untuk jalan-jalan atau
sebagainya,” jelas Somyani.
Selain itu, Somyani juga mengajak warga sekitar untuk
tidak menjauhi pasien dan keluarganya yang sedang melaskanakan isoman. Hal ini
dikarenakan pasien Covid bukanlah aib, akan tetapi jika isoman dilaksanakan
secara benar selama 2 minggu, pasien akan sehat kembali lagi tanpa virus Covid
di tubuhnya. (af-pendim0716).
0 Comments