DEMAK – Seorang warga Desa Batursari, Ns (61) dimakamkan
dengan protokol pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Tlogo, Desa Batursari,
Kecamatan Mranggen, Selasa (15/06/2021) sore kemarin. Ns (61) meninggal dunia
di Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro Semarang dengan indikasi terkonfirmasi
Covid-19.
Bidan desa, Indri menjelaskan bahwa almarhum dilarikan ke
rumah sakit pada Selasa (15/06) pagi, dengan keluhan sesak nafas dan drop. Pihak
rumah sakit mengambil swab PCR, dan hasilnya belum keluar.
Dikatakannya, almarhum mempunyai kormobid Oedema Pulmonar
atau yang dikenal dengan edema paru, yaitu kondisi yang disebabkan kelebihan
cairan di paru-paru. Hal ini disebabkan kondisi jantung, pneumonia, paparan
racun dan obat-obatan tertentu. Penyakit ini menyebabkan kesulitan bernafas
ringan sampai ekstrem, batuk, pilek, nyeri dada dan mudah lelah.
“Dikarenakan gejala penyakit almarhum diindikasi
terkonfirmasi Covid-19, sehingga pemakaman dilakukan dengan protokol Covid-19,”
jelasnya saat mendampingi prosesi pemakaman.
Prosesi pemakaman juga mendapatkan pendampingan dan
pengawalan dari Babinsa Koramil 12/Mranggen Kodim 0716/Demak bersama anggota
Satgas BKO dari Batalyon Armed 3/105 Tarik, Bhabinkamtibmas Brigadir
Rusdiyanto, dan petugas Puskesmas Mranggen III.
Babinsa Serka Sugiono mengatakan, dalam prosesi
pengamanan dan pendampingan pemakaman kali ini, dirinya bersama Bhabinkamtibmas
sudah memberikan penjelasan kepada pihak keluarga, bahwa pemakaman harus dilakukan
secara protokoler Covid-19.
Selain itu, terkait kondisi almarhum yang termasuk probable
Covid-19, pihak keluarga juga sudah diminta untuk mengikuti arahan dan instruksi
yang diberikan oleh petugas kesehatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Satgas
Covid desa, terkait isolasi mandiri, sembari menunggu hasil PCR almarhum
keluar.
Kepada pihak Pemdes, RW dan RT serta Satgas Covid desa,
Sugiono menghimbau agar segera melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar
rumah dan lingkungan almarhum. Serta selalu mengedukasi warga untuk mematuhi
protokol kesehatan dimanapun berada.
“Dan jika hasil PCR keluar, dan dinyatakan positif. Sudah
tentu nantinya pihak keluarga akan diswab oleh petugas. Jika ada yang positif dan
tanpa gejala apapun, akan kita isolasi terpusat di balai desa. Ini untuk
mencegah terbentuknya klaster baru, klaster keluarga. Semoga almarhum diampuni
segala dosa dan mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya,” tutup Sugiono.
0 Komentar