DEMAK – Ml (52) seorang warga Desa Karangasem, Kecamatan Sayung meninggal dunia setelah melakukan isolasi mandiri (isoman) di kediamannya. Ml (52) dimakamkan di salah satu TPU yang berada di desa tempat tinggalnya, Kamis (17/06/2021).

 

Menurut informasi di lapangan, pada Jumat (11/06) lalu, amarhum Ml (52) dilarikan ke RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang dengan keluhan demam tinggi. Dari pihak rumah sakit menyarankan agar pasien dirawat dan opname, akan tetapi pihak keluarga menolaknya, walaupun hasil swab menunjukkan pasien terkonfirmasi Covid-19.

 

Setelah pasien Ml (52) melakukan isolasi mandiri di rumah selama kurang lebih satu minggu, pada Kamis (17/06) dini hari, Ml (52) meninggal dunia.

 

Mendengar hal itu, Petugas Puskesmas Sayung 2, Nunuk Rahmawati mendatangi dan mengecek kondisi almarhum. Dirinya menghimbau dan meminta agar almarhum dimakamkan secara protokol pemakaman Covid-19. Akan tetapi, lagi dan lagi, pihak keluarga menolaknya.

 

Babinsa Koramil 11/Sayung Kodim 0716/Demak Serda Bambang dan Bhabinkamtibmas Polsek Sayung Brigadir Abriyanto bergerak cepat ke lokasi. Mereka menghimbau agar pemakaman dilakukan secara protokol Covid-19. Kembali lagi, pihak keluarga menolaknya.

 

“Kita dibantu pak Babinsa dan pak Bhabinkamtibmas memberikan imbauan dan arahan ke keluarga almarhum. Akan tetapi mereka bersikukuh menolak dimakamkan secara protokol Covid-19. Sehingga pemakaman dilakukan secara biasa,” ujar Nunuk saat ditemui di lokasi pemakaman almarhum.

 

Karena pihak keluarga menolak, akhirnya Babinsa Serda Bambang bersama Bhabinkamtibmas Brigadir Abriyanto hanya mengingatkan dan menghimbau kepada para pelayat agar memakai masker, menjaga jarak, tidak bersalaman dan mencuci tangan setelah melayat.

 

Mereka juga meminta pihak keluarga menyediakan tempat cuci tangan bagi pelayat, menyemprotkan disinfektan ke tangan warga, dan melakukan penjagaan selama prosesi pemakaman, agar tidak terjadi kerumunan.

 

“Nanti kita akan koordinasikan lagi bersama pihak Puskesmas, pihak Pemdes dan satgas Covid desa, untuk langkah selanjutnya. Kemungkinan kita lakukan isoman, tracing dan swab pada keluarga almarhum, guna mengantisipasi penyebaran virus,” jelas Babinsa Serda Bambang.

 

Dirinya menyesalkan pihak keluarga yang melakukan penolakan akan prosedur pemakaman Covid-19. Kedepan, dirinya bersama Bhabinkamtibmas, akan lebih mengajak pihak Pemdes dan satgas Covid desa untuk lintens dalam sosialisasi edukasi, sehingga kejadian semacam ini tidak terjadi lagi.

 

“Memang tidak mudah untuk meyakinkan semua masyarakat. Akan tetapi, ini menjadi tugas kita di wilayah. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya.