Demak- Salah satu upaya yang dilakukan dalam pengurangan risiko bencana yaitu dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) yang didalamnya masyarakat diberi pelatihan mengenai kebencanaan
termasuk apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana sebelum BPBD datang.


Seperti yang dilakukan oleh babinsa Bintoro Sertu Eko Supriyanto , Serda Isroni bersama dengan perangkat Desa Kelurahan Bintoro ,Bhabinkamtibmas ,BPBD Kab Demak dan perwakilan dari tomas ,toga ,toda ,Telah melaksanakan "Kegiatan Pelatihan Pencegahan Dan Mitigasi Pembentukan Desa /Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) Provinsi Jawa tengah Tahun 2021 di Balai Kelurahan Bintoro Kecamatan Demak Kabuipaten Demak. Kamis 23/09/2021.


Tujuan dari pelatihan ini antara lain untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana pelaksanaan manajemen risiko bencana dalam Desa Tangguh Bencana yang dilakukan di Badan penanggulangan Bencana Daerah serta untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor penghambat pada manajemen risiko bencana dalam desa tangguh bencana.


Fasilitator Bapak Muhammad Qunut menyampaikan maksud penempatan fasilitator destana adalah untuk melakukan fasilitasi dan pendampingan penyusunan dokumen perencanaan untuk pencapaian indikator-indikator desa tangguh. Adapun tujuan penempatan fasilitator, antara lain melakukan fasilitasi dan pendampingan kepada masyarakat desa dalam mengidentifikasi ancaman, kerentanan serta kapasitas mereka untuk menghadapi bencana, melakukan fasilitasi dan pendampingan kepada masyarakat desa dalam menyusun dokumen penanggulangan bencana dan melakukan fasilitasi dan pendampingan untuk berkoordinasi dengan para pihak dalam rangka internalisasi dokumen penanggulangan bencana dalam rencana pembangunan desa.


Kegiatan juga dihadiri Kepala Kelurahan Bintoro Bpk Mujab Muhammad ,SE, Fasilitator Bapak Muhammad Qunut, Cofasilitator Bpk Catur Adi Laksono, BPBD Kabupaten Demak, Babinsa Kel.Bintoro Sertu Eko S dan Serda Isroni, Bhabinkamtibmas Aipda Zuhri, serta Peserta pelatihan tangguh bencana 40 orang. Pendim 0716/Demak.