DEMAK – Seorang ibu muda St (31) asal Desa Poncoharjo Kecamatan Bonang enggan dirujuk ke RSUD Sunan Kalijaga Demak pasca melahirkan. Kondisinya yang lemah saat tiba di Puskesmas Bonang 2, membuat para petugas kawatir jika tidak mendapatkan penanganan yang lebih lanjut di rumah sakit.

 

Karena St (31) enggan dirujuk, akhirnya petugas puskesmas meminta bantuan Babinsa Koramil 02/Bonang Kodim 0716/Demak Serka Nurrofik dan anggota Polsek Bonang untuk membantu membujuk pasien agar mau dirujuk ke rumah sakit.

 

Dirinya mengaku trauma masuk rumah sakit, setelah pada serangan virus Covid-19 pada pertengahan tahun lalu, banyak tetangganya yang meninggal dan dicovidkan setelah mendapat perawatan di rumah sakit.

 

“Pokoknya saya tidak mau dibawa ke rumah sakit pak, bu. Saya takut dicovidkan dan dikarantina,” ungkap St (31) dengan wajah polosnya, Jumat (18/03/2022).

 

Setelah beberapa saat diberikan arahan, edukasi dan pemahaman oleh petugas puskesmas, Babinsa dan anggota Polsek, akhirnya pasien St (31) akhirnya mau dirujuk ke rumah sakit.

 

Babinsa Serka Nurrofik menyebut, pasien St (31) memiliki anggapan bahwa jika dirinya masuk rumah sakit sudah pasti akan dicovidkan dan dikarantina, sehingga bukannya cepat sembuh akan tetapi akan menambah parah penyakitnya. Sehingga pasien menolak untuk dirujuk ke rumah sakit.

 

“Selain trauma, hal ini juga dipicu kurangnya pemahaman dari masyarakat. Untuk itu kita bantu petugas puskesmas membujuk pasien. Dan Alhamdulillah setelah beberapa menit kita rayu dan bujuk, pasien mau dirujuk ke RS Sunan Kalijaga,” jelas Nuurofik.

 

Sementara Indah Kusumawati, S.SiT, SKM, M.Kes, selaku Kepala Puskemas Bonang 2 menyampaikan bahwa kasus seperti ini bukanlah hal yang pertama kali terjadi. Hal ini salah satunya disebabkan kurangnya pemahaman tentang Covid-19, dan terlalu banyaknya berita hoax yang beredar di tengah masyarakat.

 

“Banyaknya berita hoax membuat sebagian masyarakat takut berobat dan takut masuk rumah sakit. Untuk itu, kita imbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpancing dengan berita hoax yang belum tentu kebenarannya. Semoga kasus seperti ini tidak terulang lagi,” tandasnya. (pendim0716/afid)