DEMAK – Program vaksinasi terus dilakukan pemerintah dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat. Vaksin dalam tahap ini diberikan kepada para Lansia yang berusia di atas 50 tahun.

 

Seperti yang dilaksanakan di balai Desa Jamus, Kecamatan Mranggen, Kamis (24/06/2021). Sebanyak 38 Lansia mendapatkan suntik vaksin tahap 7 dosis kedua. Penyuntikan yang dilakukan petugas Puskesmas Mranggen II ini mendapat pendampingan dari Babinsa Koramil 12/Mranggen Kodim 0716/Demak Sertu Saswito, dan Kepala Desa Jamus Djumbadi beserta perangkatnya.

 

Pandi Kusuma, salah satu petugas dari Puskesmas Mranggen II menyebut, vaksin Covid-19 merupakan antigen atau benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk menghasilkan reaksi kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2.

 

“Vaksin biasanya berisi mikroorganisme, seperti virus atau bakteri, yang sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan, sehingga bisa merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali mikroorganisme tersebut,” jelasnya.

 

Pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat Indonesia bertujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.

 

Babinsa setempat Sertu Saswito menambahkan, tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang ragu dan mempertanyakan efektifitas vaksin Covid-19. Padahal proses pengembangan vaksin Covid-19 sudah melalui tiga tahap uji klinis. Setelah memenuhi ketiga tahap uji klinis tersebut dan dinyatakan efektif serta aman digunakan, vaksin baru bisa mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

 

“Jadi vaksin yang diberikan itu sudah teruji klinis, aman dan halal. Jadi saya ajak warga masyarakat, khususnya warga Desa Jamus untuk tidak takut divaksin,” ujarnya.

 

Mengenai proses vaksinasi kali ini, Saswito menuturkan, diantara 38 Lansia yang menerima suntik vaksin, beberapa orang diantaranya tidak memenuhi syarat. Hal ini mengacu dari syarat yang harus dipenuhi Lansia untuk mendapatkan vaksin.

 

Saat masuk pos dua untuk skrining dan anamnase, peserta vaksin akan diperiksa secara detail termasuk ada tidaknya penyakit penyerta (komorbid). Mereka yang memiliki paling sedikit 3 dari 11 penyakit ini yaitu hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal, tidak mendapatkan vaksin.

 

Terkait banyaknya Lansia yang datang vaksin, Sertu Saswito meminta mereka untuk tetap menjaga jarak, menunggu dan duduk ditempat yang sudah disediakan, menggunakan masker, tidak bersalaman, dan mencuci tangan sebelum serta sesudah menerima suktin vaksin.

 

“Intinya jangan takut divaksin. Patuhi selalu protokol kesehatan yang ada dimanapun dan kapanpun,” tandas Sertu Saswito.