DEMAK – Bahaya bencana banjir dan tanah longsor akibat
musim penghujan yang mulai mengguyur beberapa tempat di wilayah Kabupaten Demak
membuat sejumlah pihak merasa kawatir. Pasalnya beberapa tahun terakhir ini, di
beberapa wilayah di Kabupaten Demak sempat terjadi banjir.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Demak membuka Posko siaga bencana alam tahun 2021/2022 di Posko relawan PB
Angling Kusumo, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen semalam, Rabu
(08/12/2021).
Kegiatan yang juga diisi dengan tauziah dari KH. Mudhasir
dari Semarang tersebut dihadiri Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten
Demak Suprapto, S.I.P., Danramil 12/Mranggen Kodim 0716/Demak Kapten Arm
Sukartiyo beserta anggota, anggota DPRD Demak Ulinnuha, S.PdI., personel Polsek
Mranggen, Kasi Kesra Kecamatan Mranggen beserta anggota, Kades Muntaha beserta
perangkat desa dan anggota relawan PB Angling
Kusuma.
Dalam kesempatan itu, Suprapto, S.I.P., menyampaikan kesiapsiagaan
menghadapi bencana merupakan langkah preventif dalam mengantisipasi
penaggulangan bencana alam yang telah di atur dalam Undang-undang. Langkah
tersebut harus mendapat dukungan dari semua pihak dan harus ada keterpaduan
antara pemerintah, TNI, Polri dan seluruh lapisan masyarakat.
Dikatakannya, wilayah Kecamatan Mranggen memiliki potensi
bencana yang cukup tinggi, terutama di seputaran Desa Banyumeneng, yang mana desa
ini terdapat sungai yang cukup besar yang menampung air hujan dari kawasan atas
yaitu dari Kabupaten Ungaran. Selain itu juga banyak terdapat perbukitan yang
cukup rawan terjadi longsor saat hujan lebat.
“Untuk itu kita buka posko bencana alam disini. Semoga
musim penghujan di penghujung akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022 nanti, tetap
diberikan keselamatan dan tidak terjadi bencana alam,” ujarnya.
Sementara Danramil 12/Mranggen Kapten Arm Sukartiyo menambahkan,
bahwa Kabupaten Demak secara geografis merupakan kawasan cekungan, sehingga
potensi banjir sangat tinggi terjadi. Bencana tersebut terjadi bukan serta
merta, akan tetapi adakalanya manusia lalai dalam menjaga lingkungannya.
“Marilah kita mulai peduli dengan lingkungan di sekitar
kita. Ajaklah anak-anak dan keluarga kita untuk mencintai dan menghargai
lingkungan. Tindakan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, juga
merupakan partisipasi kecil dalam menjaga lingkungan,” katanya.
Dalam penanganan bencana alam, respon yang cepat antara
keterpaduan pemerintah dan masyarakat dalam penanganan bencana juga sangat
diharapkan. Sehingga dapat berjalan cepat, tepat, efisien dan efektif.
Danramil juga mengajak seluruh komponen masyarakat, untuk
selalu siap siaga manakala debet air sungai di kawasan tersebut naik, untuk
segera dilaporkan dan bersiap turun langsung ke lapangan apabila terjadi
banjir. (pendim0716/afid)
0 Komentar